Puan ; "Santri dan santriwati di sini semoga akan bisa membangun bangsa Indonesia sesuai dengan harapan dan cita-cita Bapak pendiri bangsa ini". |
Sukoharjo, zamanterkini.com – GERIMIS, tak menyurutkan langkah kaki ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri tiga agenda kerja yang telah direncakan di Kabupaten Sukoharjo, pada Rabu (19/1/22) siang hingga petang hari.
Didampingi
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, Panglima Kodam (Pangdam) IV Diponegoro
Mayjen Rudianto, sejumlah kepada daerah tingkat 2 di Jawa Tengah dan
beberapa koleganya di DPR RI, Puan meresmikan gedung Rumah Susun (Rusun)
Pondok Pesantren Al-Quran Azzayadiy, Sanggrahan, Kabupaten Sukoharjo,
Jawa Tengah.
Rusun yang pembangunannya dikerjakan oleh
Kementrian PUPR tersebut, dibangun atas usul Puan ketika ia masih
menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan.
"Tentu saja, gotong royong dari kita semua untuk
bisa membangun Rusun Ponpes Al Quran Azzayadiy ini merupakan niat baik.
Tentu saja rumah susun ini harus dijaga baik-baik. Jangan setelah
diresmikan kemudian tidak dipelihara sehingga jadi cepat rusak," kata
Puan.
Ia berharap, meski akan ada ribuan santri dan santriwati
yang silih berganti menetap dan belajar di Ponpes Al Quran Azzayadi,
gedung, ruangan, dan segala sesuatu yang berada di Rusun tersebut
menjadi sebuah tempat yang bermanfaat dan dirawat dengan penuh tanggung
jawab hingga masa yang akan datang.
Puan juga menginginkan,
para santri dan santriwati dapat belajar dengan tenang dan gembira di
ponpes tersebut. "Santri dan santriwati di sini semoga akan bisa
membangun bangsa Indonesia sesuai dengan harapan dan cita-cita Bapak
pendiri bangsa, Bung Karno, bahwa Indonesia harus menjadi Indonesia yang
adil Makmur damai aman dan sejahtera," katanya.
Usai peresmian,
Puan meninjau ruangan hunian di dalam Rusun tersebut, dan berinteraksi
dengan para santriwati yang tengah mengaji di kamar yang telah rapi
terisi ranjang susun dan area belajar yang menyenangkan.
Dari
Ponpes Al Quran Az-Zayadiy, Puan melanjutkan kunjungannya ke Gedung
Serbaguna Cemani, di mana tengah dilangsungkan acara vaksinasi bagi
anak-anak usia 6-11 tahun, serta pemberian vaksin dosis ketiga atau
booster, bagi 100 warga lansia di Kabupaten Sukoharjo.
Meski
kunjungan berlangsung cukup singkat karena masih ada agenda lain yang
menanti, Puan menyempatkan diri menyapa dan berbincang dengan anak-anak
dan lansia yang tengah divaksin. Ia berkeliling menghampiri setiap meja
vaksin dan dengan ramah menanyakan kabar dan menyampaikan bingkisan
kecil yang ia bawa sebagai cinderamata bagi warga di gedung serbaguna
Cemani itu.
Setelahnya, Puan dan rombongan segera melanjutkan
perjalanan ke Sanggar Inklusi Tunas Wijaya di Kecamatan Bendosari, untuk
meresmikan dua Sanggar Inklusi paling baru yang dibangun di Kabupaten
Sukoharjo, yakni Sanggar Inklusi Tunas Wijaya yang didatanginya itu,
serta Sanggar Inklusi Permata Hati yang ada di Kecamatan Polokarto.
"Jadi, prasastinya ada dua yang ditandatangani oleh Bu Puan," kata
Bupati Etik Suryani sambil tersenyum.
Ia kemudian menjelaskan
pada Puan perihal Sanggar Inklusi yang merupakan sebuah program rintisan
masyarakat yang kemudian didukung dan dikembangkan secara baik oleh
Pemkab Sukoharjo untuk menciptakan ruang pelayanan kesehatan yang bagi
anak-anak berkebutuhan khusus yang ada di 12 Kecamatan di seluruh
Kabupaten.
"Jumlah anak berkebutuhan khusus yang terdaftar di
semua Sanggar Inklusi kami mencapai 475 orang. Alhamdulillah dari 12
kecamatan kami sudah mendirikan delapan gedung sanggar inklusi. Masih
kurang empat tapi insyaallah tahun ini selesai, sudah terbangun semua,"
kata Etik.
Menurutnya, anak-anak berkebutuhan khusus
membutuhkan perhatian dan pelayanan kesehatan khusus yang coba
disediakan secara cuma-cuma oleh Pemkab Sukoharjo. "Berbagai terapi,
yakni fisioterapi, okupansi dan terapi wicara kami sediakan secara
gratis tidak dipungut biaya apapun" Etik menjelaskan. Selain itu,
dikatakan Etik, di setiap Sanggar Inklusi pun diadakan pelatihan Bina
Diri yang memberikan pelajaran keterampilan dasar seperti memakai baju
sendiri, menyisir rambut, memakai sepatu, mandi dan sebagainya bagi
anak-anak berkebutuhan khusus agar dapat melakukannya secara mandiri.
Dalam
kesempatan tersebut, Puan menyampaikan apresiasi mendalam kepada Pemkab
Sukoharjo, para terapis yang ditugaskan oleh Dinas Kesehatan untuk
memberi pelayanan kesehatan serta para relawan yang terlibat di semua
Sanggar Inklusi atas kegigihan dan ketulusan mereka merawat dan
memberikan terapi yang baik bagi semua anak-anak berkebutuhan khusus
tersebut. "Anak-anak betkebutuhan khusus ini juga anak-anak Indonesia
yang harus kita berikan kesempatan untuk tumbuh dengan baik hingga bisa
jadi manusia berdaya," kata Puan
Terdiri dari masyarakat yang
tergerak hatinya untuk membantu para anak berkebutuhan khusus untuk
memiliki kualitas hidup yang lebih baik, relawan menjadi salah satu
ujung tombak keberlangsungan Sanggar Inklusi di seluruh Kecamatan di
Sukoharjo tersebut.
Puan mengaku amat terperanjat ketika ia
mendengar nominal honorarium para relawan di semua Sanggar Inklusi yang
hanya 200 ribu per bulan. "Meski ketergerakan hati menjadi alasan para
relawan membantu, tapi mereka, menurut saya, layak mendapatkan apresiasi
yang lebih baik lagi," kata Puan. Ia mengatakan amat memahami bila
Pemkab memang memiliki keterbatasan anggaran hingga belum dapat
memberikan apresiasi yang lebih layak. Untuk itu, Puan menegaskan, DPRD
harus bisa memperjuangkan dan membantu mencarikan jalan keluar. "Itu
sebabnya saya ajak teman-teman dari DPR dalam kunjungan ke sini, agar
bisa langsung dipikirkan, apa yang bisa kita lakukan untuk memberi
apresiasi yang lebih layak bagi para relawan ini," ungkap Puan yang
langsung memberi garis bawah dan cetak tebal dalam sambutannya terkait
honorarium para relawan tersebut.
Gerak hati memang melandasi
digagas dan berkembang baiknya Sanggar Inklusi di Sukoharjo. "Kami ingin
membantu anak-anak berkebutuhan khusus memiliki kualitas hidup yang
lebih baik. Senang rasanya kalau mereka mengalami perubahan yang lebih
baik setelah bergabung dalam Sanggar Inklusi," Endang, Kepala Sanggar
Inklusi Tunas Wijaya mengatakan.(ft/ir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar